Ada 3 Prinsip Dasar Kepemimpinan
yang selalu saya pegang, dan yang ini asli berasal dari dalam negeri.
Indonesia memiliki pemimpin yang
baik, antara lain Ki Hajar Dewantara. Beliau adalah tokoh dan pelopor
pendidikan yang mendirikan sekolah Taman Siswa pada tahun 1922.
3 Prinsip Dasar Kepemimpinan Ki
Hajar Dewantara adalah:
1. Ing ngarsa sung tulada. Artinya,
di depan memberi teladan. Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak buahnya.
2. Ing madya mangun karsa.
Artinya di tengah membangun kehendak atau niat. Pemimpin harus berjuang bersama
anak buah.
3. Tut wuri handayani.
Artinya, dari belakang memberikan dorongan. Ada saatnya pemimpin membiarkan
anak buah melakukan sendiri.
Ketiga prinsip tersebut, ing ngarsa
sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani, perlu dilakukan sesuai
dengan tingkat kepentingan.
Banyak orang melakukan kesalahan,
yaitu hanya mengedepankan satu gaya kepemimpinan.
Ada pemimpin yang hanya mengutamakan
leading, leading dan leading. Gaya ini baik untuk anak buah yang kurang
berpengalaman, tetapi membosankan bagi mereka yang sudah berpengalaman.
Ada juga pemimpin yang hanya
mengutamakan coaching, coaching dan coaching, padahal anak buahnya sendiri
belum memiliki resources untuk melakukan pekerjaan. Tentu saja, tujuan tidak
tercapai.
Ing ngarsa sung tulada
Sebagai pemimpin, terkadang kita
perlu berdiri di depan dan memimpin pasukan. Ini penting, terutama jika pasukan
kita terdiri dari orang-orang yang kurang berpengalaman. Cara paling mudah
memimpin pasukan adalah menjadi teladan dan cara paling mudah menjadi teladan
adalah practice what you preach. Menjalankan yang Anda kotbahkan.
Ing madya mangun karsa
Karsa artinya kemauan, kehendak atau
niat. Dalam beberapa artikel, karsa sering di salah-artikan sebagai prakasa
atau ide. Dan, tentu saja, karsa berbeda dengan prakarsa.
Terkadang, sebagai pemimpin, kita perlu
ditengah-tengah membangun pasukan dan berjuang bersama anak buah. Biasanya,
kondisi ini terjadi ketika anak buah Anda belum terlalu mengerti tugas dan
kewajibannya dan mereka sedang menghadapi pekerjaan sulit. Anda pelu membiarkan
mereka melakukan sendiri, tetapi dengan membangun jiwa mereka, agar semangat
dan motivasi mereka tetap membara. Di tengah-tengah mereka, Anda menjadi
motivator yang membangun semangat. Presiden Soekarno sangat hebat dalam hal
ini.
Tut wuri handayani
Ketiga, pasukan Anda sudah mampu
melakukan pekerjaan mereka. Kini tugas sudah lebih mudah. Anda perlu step back
dan berdiri dibelakang memberikan dorongan dan coaching. Biarkan mereka
bertugas dan tugas Anda, mengamati hasil pekerjaan mereka.